Walaupun berada di Medan, namun Asam Kumbang merupakan daerah pinggir Medan. terlebih karena Medan merupakan kota kedua terbesar di Indonesia, maka perjalanan dari pusat Kota Medan hingga ke Asam Kumbang mencapai kurang lebih 1 jam, dalam kondisi jalan yang relatif bagus dan lenggang. Sehubungan Asam Kumbang yang terletak di daerah pinggiran Medan, maka kondisi alamnya juga lebih asri dibanding Kota Medan itu sendiri. Selain kondisi alamnya yang masih asri, Asam Kumbang masih cenderung wilayah sub-urban yang masih menyisakan hamparan luas lahan yang hijau.
Pintu masuk lokasi penangkaran tampak sangat jelas terlihat berbentuk buaya. Dengan melalui jalanan yang merupakan Jalanan semi Gang, maka tak lama kemudian anda akan berjumpa dengan gapura berlambang buaya di sisi kanan jalan yang bertuliskan Silahkan masuk ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang !!
Adapun Taman Buaya Asam Kumbang Medan ini memiliki 2600 ekor buaya yang memulai pemeliharaan sejak 1959 hingga sekarang. Berdiri ditanah seluas area sekitar kurang lebih 2 H. Didalamnya kita dapat melihat buaya yang baru lahir hingga yang berusia 50 tahun dan sebagain buaya tersebut terlatih dan mampu menyajikan atraksi yang menakjubkan.
Buaya ternyata lebih menyeramkan kalau dilihat langsung daripada ditonton di Chanel Animal Planet ya. Penangkaran ini adalah properti pribadi namun mereka memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin melihat buaya-buaya peliharaan mereka, dengan hanya membayar tiket Rp.15 per-orang. Di dalam kompleks penangkaran ini, terdapat sekitar sepuluh kolam dari batu yang dibuat berdinding lumayam tinggi (setinggi dada orang dewasa) yang di dalamnya terdapat berbagai buaya yang dikelompokkan berdasarkan usianya. Di pintu masuk, yang pertama kali terlihat adalah sebuah kolam yang agak besar berisi seekor buaya berusia 34 tahun! Ukurannya besar sekali! Sepertinya perutnya bisa menampung tubuh manusia dewasa dalam keadaan utuh. Wooww, Seram Sekaliii .. !!
Kolam-kolam yang lain berisi sekitar 10-15 ekor buaya. Sekitar pukul 10 pagi, buaya-buaya itu berjemur sambil menumpukkan diri satu dengan yang lainnya. Beberapa diantara mereka menutup mata, namun tidak sedikit juga yang membuka mata dan memandang pengunjung yang dengan mata kuning mereka. Mereka tidak perlu bergerak untuk mengintimidasi korbannya. Benar-benar predator sejati.
Seorang pawang buaya membersihkan anak-anak buaya dengan panjang seperti lengan orang dewasa, di dalam beberapa ember bulat, dengan menggunakan cairan seperti sabun. Dan anak-anak buaya ini memang lumayan kotor. Jadi air bekas ’mandinya’ juga benar-benar kotor !!
Sementara buaya-buaya yang sudah besar, tidak dibersihkan secara manual. Cukup dengan mengalirkan air menggunakan pipa-pipa sedang ke setiap kolam, maka aliran air yang baru akan mendorong air kotor ke parit pembuangan. Semoga kuunjungan ke tempat ini menarik minat Anda. Walau even Anda tidak terlalu membantu dalam hal apapun, namun anda sudah cukup membantu dalam kelestarian perawatan buaya ini dengan berkunjung ke dalam lokasi penangkaran. Apalagi tiket masuk yang anda bayarkan cenderung sangat murah.
Sumber : http://obyekcantik.blogspot.com/2012/02/taman-buaya-asam-kumbang.html